Bursa Pemilihan Kepala BIN Jadi Sorotan Analis; Siapa yang paling Pantas?
Senin, 1 November 2021 07:13 WIBSejumlah analis intelijen menyebutkan ada beberapa sejumlah nama dinilai apik menjadi orang nomor satu di BIN menggantikan Budi Gunawan. Mereka, antara lain, KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa, Marsdya (Purn) Dedy Permadi, Letjen (purn) Doni Monardo dan Marsdya (Purn) Kisenda Wiranata dan Mayjen TNI (Purn) Hartomo.
Presiden Joko Widodo saat ini akan memilih sosok pengganti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan posisi Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Sejumlah nama-nama dari kalangan Jenderal TNI mulai bermunculan masuk bursa pemilihan dan menjadi sorotan para analis.
Pentingnya menentukan sosok yang tepat untuk menduduki jabatan strategis intelijen disebutkan bakal menentukan arah kebijakan. Pasalnya, kemampuan handal BIN dalam mengolah, mencari dan memvalidasi data nantinya bisa dijadikan sebagai domain pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan.
Sejumlah analis intelijen menyebutkan, ada sejumlah nama yang sosoknya dinilai apik jika ditempatkan menjadi orang nomor satu di BIN. Mereka adalah KSAD TNI Jenderal Andika Perkasa, Marsdya (Purn) Dedy Permadi, Letjen (purn) Doni Monardo dan Marsdya (Purn) Kisenda Wiranata dan Mayjen TNI (Purn) Hartomo.
Baik kalangan analis maupun praktisi media, mereka semua menilai kelima sosok ini memiliki karakter dan pengalaman yang mumpuni didunia intelijen. Namun dari kelimanya yang dicermati lebih menonjol adalah Mayjen TNI (purn) Hartomo.
Hal ini senada dengan yang pernah disampaikan oleh Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman yang juga sempat menganalisa dan mempublikasi hasilnya, pada Rabu (20/10) lalu disejumlah media massa.
Arif menegaskan, sosok Kepala BIN kali ini harus dipegang oleh mereka yang benar-benar memiliki kapasitas yang ahli dalam mengolah, mencari dan memvalidasi data untuk kepentingan kebijakan pemerintah. Khususnya mereka yang memiliki dasar intelijen yang kuat.
"Siapa yang layak untuk duduk jadi Kepala BIN saya kira basisnya adalah basis kapasitas (intelijen). Kemampuan dalam mengolah data, mencari data dan memvalidasi data. Kalau dilihat basicnya sebagai intelijen tentara (TNI), tentu saja semua memiliki pengalaman dalam dunia intelijen," ungkap Arif.
Sementara itu, pentingnya kepiawaian Kepala BIN ini juga disorot oleh Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Action (CISA) Herry Mendrofa. Kata dia, khususnya dalam beberapa momen seperti data pribadi Presiden dan data penduduk yang bocor serta persoalan lainnya. Dalam hal ini, BIN seperti sering kecolongan.
Mengacu pada permasalahan itulah Herry menyerukan kepada Presiden Jokowi harus memilih sosok Kepala BIN yang memiliki kapasitas intelijen yang kuat dalam konteks penyelidikan, pengamanan dan koordinasi terkait intelijen itu sendiri.
Kendati demikian, menurut Herry, jabatan Kepala BIN tak terlepas dari nuansa politis dan semua dikembalikan lagi kepada Presiden yang akan menentukan dan memilihnya.
Diketahui, dari kelima nama yang masuk dalam bursa pemilihan Kepala BIN. Nama Mayjen TNI (Purn) Hartomo banyak yang menilai sebagai sosok yang pas. Pasalnya, selain memiliki berbagai pengalaman dalam dunia intelijen, beliau juga pernah menjabat sebagai Komando Pusat Intelijen AD sejak 2013-2015 dan menjabat Kepala BAIS TNI pada 2016-2017. (And)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Bursa Pemilihan Kepala BIN Jadi Sorotan Analis; Siapa yang paling Pantas?
Senin, 1 November 2021 07:13 WIBKomplek Elite TKJ Gunakan Kartu Akses Masuk Bagi Warganya
Senin, 26 April 2021 07:48 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler